Wednesday, April 13, 2011

Latihan Land Desktop - BAB 3. Alinyemen Horisontal

Dalam Bab ini kita akan mendesain alinyemen horizontal. Langkah pertama adalah menentukan PI terlebih dahulu kemudian menentukan jenis lengkung yang akan digunakan seperti FC, S-S atau S-C-S.

3.1. Lengkung Horizontal 

Ikuti langkah-langkah berikut :  
1. Copy folder Latihan-3, kemudian paste di folder C:\Projects.
2. Buka File, Pilih C:\Projects\ pada Project Path.
3. Pilih Latihan-3 pada Project Name.
4. Pilih C:\Projects\ Latihan-3\dwg\ pada Drawing Path.
5. Pilih Jl. Sersan Bajuri-Lembang3.dwg pada Select Project Drawing.
6. Klik Ok.
 
7. Pada gambar terlihat 3 (tiga) buah line dengan 4 (empat) buah PI yang terdiri dari PI-awal, PI-1, PI-2, dan PI-akhir. Line tersebut memakai layer PI. Sekarang kita akan merencanakan lengkung pada PI-1 berupa S-C-S dan PI-2 berupa FC.
 
8. Zoom pada PI-1, dengan cara ketik ZOOM kemudian klik di kiri-atas sekitar PI-1 kemudian klik di kanan-bawah sekitar PI-1. Direncanakan PI-1 berupa lengkung S-C-S dengan Radius (R) = 150m, dan panjang lengkung (Ls) =35m.
9. Klik menu Lines/Curves>Create Spirals>Fit Tangent-Tangent…
10. Pada window Fit Spirals–Tangent to Tangent pilih Spiral-Curve-Spiral pada Description,
11. Kemudian klik Ok.
 
12. Pada select line (or points) : klik LINE 1.
13. Pada select line (or points) : klik LINE 2.
14. Pada enter radius (or degrees) : ketik 150, kemudian Enter.
15. Pada spiral A in (or length) : ketik L , kemudian Enter.
16. Pada spiral Length (or A) : ketik 35, kemudian Enter 3x.
17. Zoom pada PI-2, dengan cara ketik ZOOM kemudian klik di kiri-atas sekitar PI-2 kemudian klik di kanan-bawah sekitar PI-2. Direncanakan PI-2 berupa lengkung FC dengan Radius (R) = 500 m.
18. Ketik FILLET, kemudian Enter.
19. Ketik R untuk memasukan nilai Radius, kemudian Enter.
20. Ketik “500”, kemudian Enter.
21. Pada select first object : klik LINE 2.
22. Pada select second object : klik  LINE 3.

3.2. Menentukan Alinyemen 


23. Setelah semua lengkung horizontal dibuat, langkah selanjutnya adalah menentukan Alinyemen. Klik menu Alignments>Define from Objects.
24. Pada Select entity : klik pada PI-AWAL.
25. Pada Select object : klik semua object yang ada, kemudian Enter.
26. Pada Select reference point : tekan Enter.
27. Pada window Define Alignment ketik CL1 pada Alignment Name.
28. Ketik Jl. Sersan Bajuri-Lembang pada Description, klik Ok.
 
29. Sehingga pada layar command akan tampak sbb :
 
30. Selanjutnya kita akan setting format penulisan STA, sebagai contoh untuk STA 500 akan ditulis STA 0+500, untuk STA 1500.25 akan ditulis STA 1+500.250 dengan tiga angka dibelakang koma. Untuk itu klik menu Alignments>Station Display Format…
31. Pada window Edit Station Format ketik “3” pada Decimal Precision.
32. Contreng pada Drop decimal for event values.
33. Contreng pada Use Station Format.
34. Atur bar sehingga Station Base Value bernilai 1000.
35. Klik Ok.
 

3.3. Offset Alinyemen 

36. Selanjutnya kita akan membuat lebar jalan dan bahu, dengan data Lebar =7m dan Bahu = 2m. Klik menu Alignments>Create Offsets…
37. Pada window Alignment Offset Settings, Contreng pada Second offset, ketik 5.5 pada Left offset dan Right offset.
38. Contreng pada Inner offset, ketik 3.5 pada Left offset dan Right offset.
39. Klik Ok.

3.4. Label Alinyemen 

40. Selanjutnya kita akan membuat label pada alinyemen, klik menu Alignments>Station Label Settings…
41. Pada window Alignment Station Label Settings contreng pada Station labels, Station point labels dan Station equations labels. Kemudian ketik 50 pada Station Label Increment, ketik 25 pada Station tick increment, ketik 6 pada station label offset. Klik Ok.
 
42. Klik menu Alignments >Create Station Labels.
43. Kemudian tekan Enter 3x. Hasilnya kurang lebih akan seperti gambar di bawah ini.



Latihan Land Desktop - BAB 2 Model Terrain

Dalam Bab ini kita akan membuat model terrain dari point yang sudah diplot di gambar pada Bab 1. Sebelum membuat terrain kita harus membatasi area yang akan dibuat model terrainnya dengan membuat closed polyline yang membatasi semua point yang ada.
2.1.  Surface 
Ikuti langkah-langkah berikut : 
1. Copy folder Latihan-2 , kemudian paste di folder C:\Projects.
2. Buka File, Pilih C:\Projects\ pada Project Path.
3. Pilih Latihan-2 pada Project Name.
4. Pilih C:\Projects\ Latihan-2\dwg\ pada Drawing Path.
5. Pilih Jl. Sersan Bajuri-Lembang2.dwg pada Select Project Drawing 
6. Klik Ok.
7. Pada gambar terlihat bahwa closed polyline sudah tergambar dengan memakai layer BOUNDARY. Anda bisa membuat sendiri polyline ini dengan mengetik PLINE kemudian pilih titik-titik terluar dari point yang ada, kemudian untuk mengakhirinya ketik CLOSE.    
8. Selanjutnya kita mulai membuat model terrain dengan cara, klik menu Terain>Terrain Model Explorer… 
9. Pada window Terrain Model Explorer klik kanan di bagian Terrain kemudian klik Create New Surface. 

10. Akan terbentuk Surface1, selanjutnya kita akan membuat batasan-batasan pada surface tersebut, klik tanda + di depan Surface1. 

11. Klik kanan pada Point Groups, klik Add Point Group… 
 
12. Pada window Add Point Group pilih Data Ukur, kemudian klik Ok.  
 
13. Kemudian klik kanan pada Boundaries, klik Add Boundary Definition. 
 
14. Pada Select polyline for boundary : klik pada gambar BOUNDARY. 
15. Pada Boundary Name : Tekan Enter.
16. Pada Boudnary Type (Show/Hide/Outer) : Tekan Enter.
17. Pada Make breaklines along edge? (Yes/No) : Tekan Enter 2x.
18. Kemudian klik kanan pada Surface1, klik Build…
 
19. Pada window Build Surface1, contreng pada Use point group data,     
20. Contreng Apply boundaries. Klik Ok.
 
21. Kemudian klik Ok, sehingga tampak sbb :

2.2. Kontur 
22. Selanjutnya kita akan membuat kontur dari surface yang sudah di buat tadi, caranya klik menu Terrain>Contour Style Manager…
23. Pada window Contour Style Manager pilih Tab Contour Appearance,
24. Kemudian pilih Contour and Grips pada Contour Display.
25. Pilih Label and Grips pada Label Display.
26. Pilih Add Vertices pada Smoothing Options.
27. Set Bar pada nilai 10.
 
28. Kemudian pada window Contour Style Manager pilih Tab Text Style.
29. Pada bagian Text Properties pilih Standar pada Style.
30. Pilih ByLayer pada Color.
31. Pilih m pada Suffix.
32. Ketik 2 pada Height.
33. Ketik 0 pada Precision.
34. Kemudian klik Ok.
 
35. Selanjutnya klik menu Terrain>Create Contours…
36. Pada window Create Contour pilih Surface1 pada Surface.
37. Pada Elevation Range Ketik 20 pada from dan 47 pada to.
38. Pilih Both Minor and Major pada Intervals.
39. Ketik 1 pada Minor Interval dan pilih CONT-MNR pada layer.
40. Ketik 5 pada Major Interval dan pilih CONT-MJR pada layer.
41. Pilih Contour Objects pada Properties.
42. Pilih Standar pada Contour Style.
43. Klik Ok. Kemudian tekan Enter.

2.3. Label Kontur 
44. Garis kontur tergambar di layar.
45. Selanjutnya kita akan memberi label elevasi, klik menu Terrain>Contour Labels>Group End.
46. Pada window Contour Labels – Increaments ketik 1.0 pada Elevation Increament.

47. Kemudian klik Ok.
 
48. Pada Rotation Angle : tekan Enter.
49. Pada start point : klik diujung kiri.
50. Pada end point : klik di ujung kanan sehingga melewati garis kontur.
51. Ulangi langkah 49-50 di atas sehingga seluruh garis kontur sudah berlabel.
52. Agar kita bisa membedakan gambar kontur major dan minor maka warna layer-nya harus diganti, ketik LAYER kemudian ganti warna layer CONT-MNR dengan abu-abu, kemudian klik Ok.